MATA KULIAH JARINGAN KOMPUTER
Disusun oleh:
Nurita Yulia Perdani 11520244018
Ihtisymah Zuhaida 11520244021
Wulantika Arini 11520244030
- Tujuan Praktikum
- Mampu melakukan Konfigurasi IP Address di komputer jaringan
- Memahami konsep alokasi IP Public dengan metode Classless Addressing (CIDR)
- Memahami konsep subnetting
- Memahami teknik penggunaan subnet mask
- Dapat melakukan teknik subnetting menggunakan metode VLSM
- Skenario praktikum
- Dasar Teori
Uji coba Teknik subnneting dengan konsep CIDR
a. ALAMAT (ID) pada subnetting.
Sebelum mengenal teknik Subnetting maka perlu adanya pengenalan mengenai pengalamatan host. Ada beberapa macam alamat dalam teknik sunetting, alamat yang umum digunakan oleh host- host dalam jaringan disebut sebagai alamat host dimana alamat host yang satu dengan yang lain akan selalu berbeda, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam berkomunikasi dengan melihat alamat tujuan, karena alamat tujuannya berbeda-beda maka dapat dipastikan bahwa pengiriman data dapat langsung ditujukan pada host yang dimaksud dan meminimalisir kesalahan tujuan.
Alamat lain selain host ID adalah network Address dan broadcast Address. Network Address, address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 192.168.9.35, tanpa memakai subnet, Network Address dari host ini adalah 192.168.0.0, address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (192.168) untuk menentukan ke router mana datagram tersebut harus dikirimkan. Penggambarannya mirip dengan dalam proses pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca selutuh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
Dengan network address, suatu host yang tidak perlu mengetahui address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah address dari network yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network tersebut.
Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan alamat ini maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi datagram-datagram tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima datagram tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2, broadcast addressnya adalah 192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingg secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
a. Subnetting
Subnetting pada dasarnya adalah untuk mengatasi masalah topologi, dan organisasi komputer. Inti dari Subnetting adalah ‘memindahkan’ garis pembatas antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address, dimana network dipecah menjadi beberapa sub (bagian) yang disebut subnetwork.
Subnetting juga dilakukan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika setiap network memiliki address network yang unik. Selain itu, dengan subnetting, seorang Network Administrator dapat mendelegasikan pengaturan host Address seluruh departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap departemen, untuk memudahkannya dalam mengatur keseluruhan network.
Selain itu subenetting bermanfaat untuk beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
2. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
3. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Suatu subnet didefinisikan dengan mengimplementasikan masking bit (subnet mask ) kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” (masking) oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking ( on ), sedangkan bit 0 tidak aktif ( off).
No comments:
Post a Comment